1. PEMADUAN
DAN PENYIMPANAN TENAGA DALAM SINAR PUTIH
a. Peran Gerakan Jurus
Medan magnet dan elektromagnet mengandung,
mengimbas dan memencarkan tenaga. Berdasarkan bentuk-bentuk geometrik organ
tubuh maka beberapa organ merupakan tempat terjadinya pemaduan medan magnet,
sekaligus sebagai sumber imbasan atau pemancarannya. Bentuk geometrik yang
dimaksud adalah bentuk lurus, lingkaran tertutup (loop) dan terdapatnya
aliran balik dari darah.
Lurusnya lengan akan terpancar medan dari telapak tangan,
gerakan-gerakan yang membentuk loop seperti bertemunya kedua telapak
tangan dan melengkungnya lengan, serta ujung-ujung runcing dari organ tubuh
seperti ujung jari dan ujung siku adalah posisi terpancarnya medan.
Berdasarkan pengertian tersebut maka gerakan 10
jurus dasar dapat dimengerti sebagai penguatan pemaduan medan dan tenaganya.
Gesekan-gesekan pada bagian badan adalah upaya fisik melancarkan peredaran
darah dan kepekaan syaraf serta melakukan imbasan pada daerah tersebut yang
merupakan konsentrasi urat-urat darah dan kelenjar hormonal. Suatu rangkaian
gerakan seperti pada tingakahan, pantek, mahdi, syahbandar, dan
seterusnya adalahsecara terpadu mengaktifkan tubuh untuk menghasilkan medan
magnet yang kuat dengan arah dipol tertentu. Diduga kedua telapak tangan dapat
berfungsi seperti magnet tapal kuda.
Kedua telapak kaki harus menempel di bumi adalah
agar terjadi proses pengisian jika kekurangan atau pembuangan tenaga medan yang
berlebih di dalam tubuh.
b.
Penyimpanan
Tenaga
Secara fisik suatu medan magnet terpolarisasi yang
mengandung tenaga dan informasi dapat “disimpan” dalam zat yang juga magnetik
(contoh nyata : pita magnetik, disket, compact disk, dsb). Penyimpanan tenaga
dalam dapat bersifat sementara ataupun permanen. Proses penyimpanan adalah
proses pengimbasan pada zat magnetik, dan dengan melalui kekuatan pikiran
penyimpanan dapat dilakukan. Adapun zat magnetik yang baik untuk penyimpanan
antara lain : Oksigen (O2, di dalam udara), air (H2O),
darah (mengandung Fe), tanah liat, kristal yang mengandung zat
paramagnetik, logam kelompok besi, kumparan logam (solenoid). Dengan
kekuatan pikiran tenaga yang tersimpan di suatu tempat / benda dapat diambil
kembali.
Adanya air dapat diminum orang, mengakibatkan
tenaga seseorang dapat disimpan di tubuh orang lain melalui air tersebut.
c.
Konvergensi /
pemadatan Medan Magnet Alam
Distribusi material magnetik di bumi tidaklah
homogen (serba sama), maka medan magnet bumi di tiap titik muka bumi juga tidak
selalu sama. Pada tempat-tempat dimana terdapat material magnetik seperti
batuan yang mengandung mineral logam kelompok besi, maka terjadi konvergensi /
pemadatan medan. Gejala ini disebut anomali magnetik. Anomali magnetik juga
dapat terdeteksi melalui alat ukur magnometer. Untuk anomali yang amat kecil
magnometer tidak bisa mendeteksinya, dibutuhkan kepekaan yang lebih tinggi.
Adanya air atau sungai bawah tanah dimana di
atasnya terdapat padang pasir yang kering akan menunjukkan gejala perubahan
medan magnet, karena sifat paramagnetik air dan alirannya. Manusia yang peka
akan medan magnet akan dapat merasakannya.
Jadi adanya seseorang yang menemukan sumber air
dengan memegang suatu ranting kayu atau batang logam sebetulnyalah bagi
seseorang yang peka akan medan magnet dapat melakukan “eksplorasi” magnetik
untuk menemukan deposit mineral logam. Ini merupakan eksplorsi geofisika (lihat
Gambar 4).
![]() |
Gambar 4
Konvergensi medan magnet alam karena
deposit
mineral atau air (sungai)
|
![]() |
Gmbar 5
Sketsa Darah Solenoida
|
Pemadatan medan magnet bumi juga dapat dilakukan
oleh manusia yaitu dengan membuat bangunan yang banyak menggunakan beton
bertulang besi ataupun bentuk-bentuk logam “penangkap” medan seperti solenoida
(kumparan logam). Sebagai contoh adalah uliran solenoida yang terdapat pada atap
di selasar antara labtek (Laboratorium Teknologi) X dan Labtek XI di ITB di
atas tangga yang juga mengulir (lihat skets di gambar 5).
Telah dibuktikan bahwa orang-orang yang peka akan
terputar atau terdorong ketika konsentrasi pada posisi Jurus Satu. Jadi, bagi
yang peka diminta berhati-hati jika berlatih dibawah atap tersebut, karena
dapat terpelanting dan menumbuk tembok dinding atau tangga.
Konvergensi lain yang terjadi di alam adalah
terdapatnya pusat-pusat magnetik “self dinamic” (dinamika diri) yaitu
yang dihasilkan oleh makhluk hidup seperti : manusia, binatang, dan “makhluk
halus”. Makhluk halus adalah medan magnet self dinamic, sehingga melalui
proses imbasan dan tuning, seseorang dapat mendeteksi keberadaannya.
Medan magnet kuat dari seseorang dapat menarik medan magnet makhluk halus,
sehingga dekat dengannya atau mendorongnya jauh. Karakteristik medan magnet
makhluk halus dapat dirasakan oleh orang yang peka melalui getarannya, suhu,
sonik (suara), bau, atau rasa meremang.
d.
Getaran Tubuh
Interaksi antara medan magnet dipol tubuh manusia
dan medan luar selain menghasilkan gerak makro (putaran, tarikan, dorongan)
juga dapat menghasilkan gerak mikro berupa getaran tubuh (karena sifat elastis
tubuh).
Sistem peredaran darah manusia dan kontraksi tubuh
akan memberikan efek mekanis getaran dimana tiap-tiap orang mempunyai respon
(tanggapan) gerak tertentu. Kekuatan pikiran orang tersebut dapat mengarahkan
ke gerak karakteristik orang tersebut.
Prinsip ini digunakan dalam peralatan pendeteksian
kejujuran atau kebohongan (lie detector).
Demikian juga respon ini dapat tercerminkan
melalui getaran bandul sederhana yang dipegang oleh orang tersebut dalam posisi
berkonsentrasi. Gerak bandul akan mengikuti kekuatan pikiran orang tersebut.
Perintahkanlah untuk putar kanan, putar kiri dan gerak maju mundur (silahkan
coba).
Demikianlah juga seseorang dapat “menera” dirinya untuk merespon jawaban “ya” dan “tidak” dari tubuhnya melalui kekuatan pikiran. Berkonsentrasilah dengan mengatakan “ya” dan perhatikanlah gerakan bandul tersebut, kemudian katakan “tidak” dan lihat respon gerakannya. Pola gerakan “ya” dan “tidak” seseorang akan tetap selamanya. Cara ini lebih jauh dapat digunakan untuk mengetahui jawaban sesuatu yang kita tidak tahu, tetapi tubuh dapat meresponnya, misalnya untuk mendiagnose penyakit seseorang. Silahkan coba cara berikut (lihat Gambar 6) :
![]() |
Gambar 6
A= pendiagnosa : memberi pertanyaan
B= yang
mendiagnosa : tubuh menjawab
|
Pegang bandul sambil berhadapan dengan seseorang
yang akan di diagnosa. Baik anda atau orang tersebut diminta berdoa
berkonsentrasi dengan kekuatan pikiran mengaktifkan agar tubuh memberikan
respon yaitu :
-
Seseorang tersebut merespon
pertanyaan anda,
-
Anda sendiri menerima respon
tubuh orang tersebut.
Jika anda mengetahui anatomi tubuh manusia,
mulailah tanyakan misalnya: Apakah Bapak/Ibu Hasan (sebut nama) mempunyai sakit
tenggorokan?
Perhatikan respon gerakan bandul yang anda pegang.
Demikianlah pertanyaan dapat disusun untuk
menanyakan kesehatan seluruh bagian tubuh orang tersebut dan sampai detail.
Insya Allah informasi tersebut benar dan dapat
diuji kebenarannya terhadap diagnosa medis oleh dokter.
Cara melihat gerakan bandul ini dapat digunakan
untuk berbagai hal yang sifatnya tubuh dapat memberikan respon.
2. MENGIMBAS
TUBUH ORANG LAIN
Seseorang
dengan kemampuan menghasilkan medan magnet dan elektromagnet yang kuat (karena
tingkat pendalamannya telah tinggi) dapat melakukan imbasan kepada orang lain
untuk berbagai maksud (sebaiknya dilakukan untuk maksud baik). Berikut akan
diuraiakan suatau analisis mekanistik mengapa proses imbasan tersebut
bermanfaat.
- Imbasan Melancarkan Polarisasi Darah
Imbasan ini sebaiknya dilakukan oleh yang ahli (Pelatih
yang Bertugas Membuka) kepada yang masih belajar. Dengan medan yang kuat dan
dengan kekuatan pikiran yang terkonsentrasi dan doa kepada Allah Yang Maha
Kuasa, Si Pengimbas melakukan pengimbasan pada bagian tubuh internal yang dapat
mengalirkan peredaran darah dan fungsi syaraf agar kelenjar hormonal tertentu
berfungsi ketika terjadi proses tekanan otot perut, tekanan pada organ internal
efektif sehingga proses mekanisme mempolarisasi darah terbentuk. Kemudian
latihan sungguh-sungguh akan menyempurnakan mekanisme tersebut. Pengimbasan ini
sangat sugestif, yaitu yang diimbas perlu menerima dan memfungsikannya. Pada
saat pengimbasan terjadi “tuning” resonansi yang baik.
- Imbasan Penyembuhan
Karena masing-masing bagian tubuh manusia memancarkan
medan magnet maka akan terbentuklah “peta raga” magnetik manusia. Pandangan
rasa seseorang yang berkemampuan seakan-akan seperti melihat foto rontgen.
Proses hidup pada sel tubuh manusia membuat peta raga ini dinamik.
Sebetulnyalah dapat diartikan, imbasan dari luar adalah interaksi medan magnet
luar dengan peta raga ini. Kekuatan pikiran si pengimbas dapat melakukan
“treatment” pada peta raga ini (dapat juga disebut raga astral).
Demikian
dengan ridha Allah proses penyembuhan dapat berhasil. Komponen peta raga
termasuk di dalamnya peta sel-sel penyakit atau kuman penyakit yang hidup. Sel
penyakit akan menyerap sari makanan dalam darah untuk kehidupan, bahkan dapat
menghancurkan butiran darah (Lihat Gambar 7). Sel terjadi dari plasma yang
merupakan protein (rangkaian asam amino). Adanya atom aksigen membuat plasma
tersebut paramagnetik. Kekuatan pikiran si pengimbas (penyembuh) akan
mempolarisasikan secara kuat darah dan sel tubuh si sakit, sehingga berfungsi
menuju normal dan menghentikan fungsi sel penyakit dengan memutar polarisasinya
agar tidak menyerap sari makanan dari darah pada sel tubuh. Akibatnya sel
penyakit kekurangan kekuatan untuk hidup dan darah putih dari si sakit dapat
membunuh sel penyakit tersebut, serta oksigen dalam darah membakarnya. Banyak
dan sedikit jumlah sel penyakit menjadi ukuran lama dan sebentar penyembuhan
terjadi. Agar proses penyembuhan terjadi dengan baik, si sakit perlu menerima
dengan baik proses imbasan tersebut. Kepada si sakit dapat diberikan secara
langsung air yang telah diberi imbasan dan tenaga dan juga obat-obatan medis
agar terjadi secara bersamaan proses penyembuhan secara kimia (penggunaan obat
jangan berlebihan).
Cara pengimbasan dapat dilakukan dengan memasukkan
tenaga, menarik / menyapukan tenaga dan atau melakukan pembilasan / flushing
yaitu mengalirkan imbasan (lihat Gambar 7).
![]() | |
Gambar 7
Proses
flushing darah |
Pengimbasan untuk penyembuhan
tidak tergantung pada jarak yang penting terjadi tuning (dapat melalui
kontak telepon).
- Imbasan Preventif Bela Diri
Telah diuraiakan pada bagian terdahulu bahwa adanya
pancaran medan magnet menghasilkan perisai terhadap datangnya debu
elektrostatik. Ini merupakan sifat preventif.
Cara prefentif aktif adalah melakukan imbasan magnetik
diarahkan dengan kekuatan pikiran untuk membentuk perisai yang dapat menolak
tenaga yang akan menyerang. Perisai preventif ini dapat membatalkan niat orang
untuk menyerang, orang tidak perhatian untuk menyerang atau menolak serangan
yang membuat penyerang tertolak. Seseorang menyerang kita berarti melakukan “tuning”
(negatif, ingin merugikan).
Dengan prinsip menyimpan tenaga, preventif bela diri
dapat digunakan untuk melindungi barang dan seseorang dengan menyimpan imbasan
menutupi barang dan seseorang tersebut.
- Imbasan untuk Komunikasi
Memancarkan
medan imbasan dapat digunakan untuk menyampaikan informasi. Seseorang dengan
suatu kepekaan dan melakukan tuning dengan si pemancar imbasan dapat
menerima informasi tersebut. Proses ini disebut telepati. Latihan telepati
dapat dilakukan dengan membayangkan suatu “benda” disimpan di suatu titik dan
kemudian diduga oleh orang lain atau mencoba mencermati rasa atau dugaan
perasaan yang terjadi.
Daftar Bacaan
Khusus
Sheeler,
Philip, Donald E, Bianchi, 1987, Cell and Molecular Biology,3rd,
John Wiley & Son Inc.
bagaimana cara mengambil energi dalam daun dll
BalasHapus